Senin, 18 Agustus 2014

MANAJEMEN KURIKULUM



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kurikulum adalah suatu sistem yang mempunyai komponen-komponen yang saling berkaitan erat dan menunjang satu sama lain. Komponen-komponen kurikulum tersebut terdiri dari tujuan, materi pembelajaran, metode, dan evaluasi. Dalam bentuk sistem ini kurikulum  akan berjalan menuju suatu tujuan pendidikan dengan adanya saling kerja sama diantara seluruh subsistemnya. Apabila salah satu dari variabel kurikulum tidak berfungsi dengan baik maka sistem kurikulum akan berjalan kurang baik dan maksimal.
            Berangkat dari bentuk kurikulum tersebut, maka dalam pelaksanaan kurikulum sangat diperlukan suatu pengorganisasian pada seluruh komponennya. Dalam proses pengorganisasian ini akan berhubungan erat dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan. Sedangkan manajemen adalah salah satu displin ilmu yang implikasinya menerapkan proses-proses tersebut. Maka dalam penerapan pelaksanaan kurikulum, seorang yang mengelola lembaga pendidikan harus menguasai ilmu manajemen, baik untuk mengurus pendidikan ataupun kurikulumnya.

1.2  Rumusan Masalah
1.2.1 Pengertian Manajemen Kurikulum
1.2.2 Ruang Lingkup manajemen Kurikulum
1.2.3 Prinsip Manajemen Kurikulum
1.2.4 Fungsi Manajemen Kurikulum




1.3  Tujuan Penulisan
Makalah ini dimaksudkan untuk membahas tentang berbagai hal yang berhubungan dengan kurikulum. Dengan penulisan makalah tentang kurikulum ini kita harapkan bahwa kita akan semakin memahami tentang konsep dasar manajemen kurikulum serta berbagai hal lain yang berhubungan dengan kurikulum dan kita harapkan bahwa kurikulum pendidikan di Indonesia dapat berkembang ke arah yang lebih baik. Selain itu makalah yang kami buat ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Kurikulum.





















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Kurikulum
Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola. Pengelolaan dilakukan melalui proses dan dikelola berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi manajemen itu sendiri. Manajemen adalah melakukan pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh sekolah atau organisasi yang diantaranya adalah manusia, uang, metode,  material, mesin dan pemasaran yang dilakukan dengan sistematis dalam suatu proses.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Menurut Saylor, Alexander, dan Lewis (1974) kurikulum merupakan segala upaya sekolah untuk mempengaruhi siswa agar dapat belajar, baik dalam ruangan kelas maupun di luar sekolah. Sementara itu, Harold B. Alberty (1965) memandang kurikulum sebagai semua kegiatan yang diberikan kepada siswa di bawa tanggung jawab sekolah (all of the activities that are provided for the students by the school).[1]
Manajemen kurikulum adalah sebagai suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komprehensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. Dalam pelaksanaanya, pengembangan kurikulum harus berdasarkan dan disesuaikan dengan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dengan pengertian, bahwa manajemen kurikulum itu memang atas dasar konteks desentralisasi pendidikan dan otonomi daerah. Suatu intitusi pendidikan diberi kebebasan untuk menentukan kebijakan dalam merancang dan mengelola kurikulum menurut kebutuhan peserta didik dan masyarakat. Pemerintah hanya menetapkan standar nasional dan untuk pengembanganya diserahkan sepenuhnya kepada lembaga sekolah dan madrasah terkait.
2.2  Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum
Manajemen kurikulum adalah bagian integral dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).[2] Secara sederhana dan lebih mudah dipelajari secara mendalam, maka ruang lingkup manajemen kurikulum meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum. pada tingkat sekolah kegiatan kurikulum lebihmengutamakan untuk merealisasikan dan merevansikan antara kurikulum nasional (standar kompetensis/kompetensi dasar) dengan kebutuhan daerah dan kondisi sekolah yang bersangkutan, sehingga kurikulum tesebut merupakan kurikulum yang integritas dengan peserta didik maupun lingkungan.
2.3  Prinsip Manajemen Kurikulum
Prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan manajemen kurikulum adalah sebagai berikut:
a.                   Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam pelaksanaan kurikulum harus sangat diperhatikan. Output (peserta didik) harus menjadi pertimbangan agar sesuai dengan rumusan tujuan manajemen kurikulum.
b.                  Demokratisasi, proses manajemen kurikulum harus berdasarkan asas demokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik pada posisi yang seharusnya agar dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab.
c.                   Kooperatif, agar tujuan dari pelaksanaan kurikulum dapat tercapai dengan maksimal, maka perlu adanya kerjasama yang positif dari berbagai pihak yang terkait.
d.                  Efektivitas dan efisiensi, rangkaian kegiatan kurikulum harus dapat mencapai tujuan dengan pertimbangan efektif dan efisien, agar kegiatan manajemen kurikulum dapat memberikan manfaat dengan meminimalkan sumber daya tenaga, biaya, dan waktu.
e.                   Mengarahkan pada pencapaian visi, misi, dan tujuan yang sudah ditetapkan. Proses manajemen kurikulum harus dapat memperkuat dan mangarahkan visi, misi, dan tujuan kurikulum.
2.3  Fungsi Manajemen Kurikulum
Adapun fungsi-fungsi dari manajemen adalah sebagai berikut:
a.         Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum, karena pemberdayaan sumber dan komponen kurikulum dapat dilakukan dengan pengelolaan yang terencana dan efektif.
b.         Meningkatkan keadilan dan kesempatan bagi peserta didik untuk mencapai hasil yang maksimal, melalui rangkaian kegiatan pendidikan yang dikelola secara integritas dalam mencapai tujuan kurikulum.
c.         Meningkatkan efektivitas kinerja guru dan aktifitas siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran,  pengelolaan kurikulum yang profesional, efektif, dan terpadu dapat memberikan motivasi pada kinerja guru maupun aktifitas siswa dalam belajar.
d.        Meningkatkan pastisipasi masyarakat untuk membantu pengembangan kurikulum, kurikulum yang dikelola secara profesional akan melibatkan masyarakat dalam memberi masukan supaya dalam sumber belajar disesuaikan dengan kebutuhan setempat.
e.         Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar, proses pembelajaran selalu dipantau dalam rangka melihat konsistensi antara desain yang telah direncanakan dengan pelaksanaan pembelajaran.
f.          Meningkatkan relevansi dan efektifitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar peserta didik, kurikulum yang dikelola secara efektif dapat memberikan kesempatan dan hasil yang relevan dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar.


           
























BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Manajemen kurikulum adalah salah satu disiplin ilmu yang bercabang dari kurikulum. Pengelolaan kurikulum dengan manajemen yang baik, akan menjadikan seluruh rangkaian dalam pendidikan mencapai tujuan yang sudah dirumuskan dengan maksimal. Tidak hanya sebatas itu, mutu sebuah pendidikan yang dapat dilihat dari aspek kualitas produk dan efektifitas serta efisiensi sumber daya akan dengan mudah terwujudkan.





















DAFTAR PUSTAKA

-          Rohiat. 2010. Manajemen Sekolah, Teori Dasar dan Praktik. Bandung : PT Refika Aditama
-          Rusman. 2009. Manajemen Kurikulum. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada
-          Mulyasa, E.,2004, “MENJADI KEPALA SEKOLAH PROFESIONAL”, Bandung, PT. Rosyda Karya.


[1] Dr. Rusman, M.Pd. 2009. Manajemen Kurikulum. Jakarta. Rajawali Pers. Hal 3.
[2] Dr. Rusman, M.Pd. 2009. Manajemen Kurikulum. Jakarta. Rajawali Pers. Hal 4.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar