BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dunia
pendidikan secara sadar atau tidak kini tengah bergerak menjadi satu pasar
dunia, suatu pasar yang efisien dan transparan, yang mencakup daerah-daerah
yang tak terbatas. Globalisasi mau tidak mau akan menjadi trend dari setiap
organisasi baik organisasi usaha, sosial maupun organisasi pendidikan. Negara
yang tidak mau dalam pengefisienan dan pentransparanan tersebut akan
ketinggalan karena dinamis.
Dalam bidang
ekonomi khususnya di lingkungan bisnis yang mengembangkan manajemen secara
teoritis dan praktis. Manajemen Strategi telah cukup lama dikenal dan
dikembangkan. Berbeda dengan di lingkungan organisasi non profit, khususnya
bidang pendidikan, kehadiran Manajemen Strategi pada dasarnya merupakan suatu
paradigma baru. Sebagai paradigma baru, jika diimplementasikan pada lingkungan
organisasi pendidikan, tidak mungkin dilakukan sebagai kegiatan pengambilalihan
seluruh kegiatannya sebagaimana dilaksanakan di lingkungan organisasi profit
(bisnis), karena kedua organisasi tersebut satu dengan yang lain berbeda dalam
banyak aspek, terutama dari segi filsafat yang mendasarinya dan tujuan yang
hendak dicapai.
Pengimplementasian
Manajemen Strategi di lingkungan organisasi bidang bisnis didasari oleh
falsafah yang berisi nilai – nilai persaingan bebas antar organisasi bisnis
sejenis, melalui pendayagunaan semua sumber yang dimiliki untuk mencapai tujuan
yang bersifat strategi. Tujuan tersebut adalah mempertahankan dan mengembangkan
eksistensi masing – masing untuk jangka waktu panjang, melalui kemampuan meraih
laba kompetitif secara berkelanjutan. Sedang organisasi pendidikan didasari
oleh filsafat yang berisi nilai – nilai pengabdian dan kemanusiaan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Perbedaan lain terletak pada pengorganisasian
masing – masing. Setiap organisasi profit memiliki otonomi dalam menjalankan
manajemennya, berupa kebebasan mewujudkan pengembangan organisasinya antara
lain dengan memilih pengimplementasian Manejemen Strategi atau manajemen
lainnya yang dinilai terbaik. Di organisasi non profit khususnya bidang
pendidikan, organisasi ini diatur dengan manajemen umum oleh pemerintah Pusat
ataupunn daerah, yang secara berencana dan sistematis telah menetapkan berbagai
pengaturan yang mengikat dalam memilih dan mengimplementasikan manajemennya.
Dengan kata
lain dunia pendidikan kini dituntut untuk mengembangkan manajemen strategi dan
operasi yang pada dasarnya banya diterapkan dalam dunia usaha, sebagai langkah
antisipatif terhadap kecenderungan-kecenderungan baru guna mencapai dan
mempertahankan posisi bersaingnya, sehingga nantinya dapat dihasilkan
manusia-manusia yang memiliki sumber daya manusia berkualitas yang sesuai
dengan kebutuhan zaman. Makalah ini secara sederhana akan menjelaskan tentang
konsep dasar manajemen strategi dan operasi dalam upaya meningkatkan mutu serta
kualitas pendidikan supaya dapat bersaing dalam perkembangan global.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari menjemen strategi?
2.
Apa sajakah karakteristik, ruang lingkup dan dimensi dari manajemen
strategi pendidikan?
3.
Apa saja manfaat mengimplementasikan manajemen strategi pendidikan?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Supaya pembaca dapat mengetahui dan memahami pengertian dari
menjemen strategi.
2.
Supaya pembaca dapat mengetahui dan memahami secara tepat tentang
ruang lingkup manajemen strategi dalam pendidikan.
3.
Supaya pembaca dapat mengetahui, memahami dan mampu mengaplikasikan
fungsi manajemen strategi pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Manajemen Strategi
1.
Secara etimologi dan terminologi
Strategi
berasal dari bahasa Yunani stratogos yang artinya ilmu para jenderal untuk
memenangkan suatu pertempuran dengan menggunakan sumber daya yang terbatas
(Sihombing,2000). Pengertian atau defenisi Manajemen strategi dalam khasanah
literatur ilmu manajemen memiliki cakupan yang luas, dan tidak ada suatu
pengertian yang dianggap baku. Itulah sebabnya defenisi manajemen strategi
berkembang luas tergantung pemahaman ataupun penafsiran seseorang.
Manajemen
strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian
keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan
mencapat sasarannya[1].
Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan
kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan
sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan
organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari
berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen
strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh
dewan direktur dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi
tersebut. Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan
terkait erat dengan bidang perilaku organisasi.
2.
Devinisi Manajemen Strategi Menurut Para Ahli
1)
Fred R.David (2004 : 5)
Manajemen
strategis adalah ilmu mengenai perumusan, pelaksanaan dan evaluasi keputusan-
keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi mencapai tujuannya.
2)
Husein Umar (1999 : 86)
Manajemen
strategis sebagai suatu seni dan ilmu dalam hal pembuatan (formulating), penerapan
(implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan startegis antara
fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya di masa datang.
3)
Lawrence R. Jauch dan Wiliam F. Gluech (Manajemen Strategis dan
Kebijakan Perusahaan, 1998)
Manajemen
Strategis adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan
suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu mencapai
sasaran perusahaan[2].
4)
Wheelan dan Hunger (Strategic Manajemen and Business Policy
Massachuset, 1995) :
Manajemen
strategis adalah suatu kesatuan rangkaian keputusan dan
tindakan yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Tercakup di dalamnya mengenali dan menganalisa lingkungan, memformulasi strategi, mengimplementasikan strategi dan melakukan evaluasi berikut pengendalian.
Meskipun demikian dari berbagai pengertian atau defenisi yang diberikan oleh para pakar manajemen dapat ditemukan suatu kesamaan pola pikir, bahwa manajemen strategi merupakan ilmu yang menggabungkan fungsi-fungsi manajemen dalam rangka pembuatan keputusan-keputusan organisasi secara strategis, guna mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
tindakan yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Tercakup di dalamnya mengenali dan menganalisa lingkungan, memformulasi strategi, mengimplementasikan strategi dan melakukan evaluasi berikut pengendalian.
Meskipun demikian dari berbagai pengertian atau defenisi yang diberikan oleh para pakar manajemen dapat ditemukan suatu kesamaan pola pikir, bahwa manajemen strategi merupakan ilmu yang menggabungkan fungsi-fungsi manajemen dalam rangka pembuatan keputusan-keputusan organisasi secara strategis, guna mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
Dari berbagai pengertian
atau defenisi yang ada dapat disimpulkan bahwa manajemen strategi adalah suatu
seni dan ilmu dari suatu pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan
evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategis antar fungsi-fungsi yang
memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan masa datang
(Dwiningsih,2001). Manajemen stratejik bertugas membuat keputusan stratejik
yang menggolkan ketetapan tujuan dan sasaran. Kemudian manajemen stratejik pun
menetapkan apa yang sebaiknya dilakukan untuk masa mendatang. Dan lantas
menentukan siapa-siapa yang melakukannya serta bagaimana tindakannya. Setelah
itu manajemen stratejik meninjau, menggerakkan aktifitas operasional total
pihak-pihak yang bertanggung jawab, yang terlibat dalam pencapaian tujuan dan
sasaran. Singkatnya, manajemen stratejik berfungsi membuat keputusan stratejik,
menyusun planning stratejik, serta berfungsi juga untuk peninjauan atau
evaluasi stratejik
Manajemen
strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa
yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang
bernilai. Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada
masa-masa ini dibanding masa-masa sebelumnya. Dalam perekonomian global yang
memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara bebas diantara berbagai negara,
perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk semakin kompetitif. Banyak dari
perusahaan yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan produk
kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan
laba diatas rata-rata (Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E.
Hoslisson (1997,XV).
B.
Karakteristik dan Ruang Lingkup Manajemen Strategi Pembelajaran
1.
Karakteristik Manajemen Strategi Pembelajaran
Berikut beberapa karakteristik yang dimiliki oleh manajemen
strategi pendidikan sebelum kita menuju pada ruang lingkupnya,
1. Berorientasi masa depan
2. Berhubungan dengan unit bisnis yang kompleks
3. Kebutuhan dan kejelasan tugas sangat tinggi seiring perubahan yang
terjadi
4. Batas-batas tugas tidak jelas
5. Proses yang dijalankan tidak terpisah dari aktivitas manajerial lainnya
6. Ada target waktu yang jelas
7. Memerlukan perhatian manajemen puncak
2. Ruang Lingkup Manajemen
Strategi Pembelajaran
Manajemen
strategik melibatkan proses perencanaan melalui dua tahap (komponen)
perencanaan (Gunawan 2009), yakni:
1)
Komponen perencanaan strategis meliputi proses perumusan: visi,
misi, tujuan strategik, dan strategi utama (strategi umum).
Perumusan visi misi organisasi harus dilakukan secara cermat dengan
memperhatikan karakteristik rumusan visi misi tersebut. Visi merupakan sudut
pandang ke masa depan organisasi dalam mewujudkan tujuan strategis organisasi
yang berpengaruh langsung pada misinya sekarang, dan masa yang akan datang.
Sedangkan misi organisasi merupakan keseluruhan tugas pokok yang dijabarkan,
berupa kegiatan apa, yang sedang atau segera dilaksanakan untuk suatu
organisasi. Visi sebagai arah pijakan melaksanakan kebijakan sekolah
dikomunikasikan kepada stakeholders.
Misi merupakan tugas sekolah untuk mewujudkan visi lembaga yayasan
dan sekolah, yang umumnya ditandai dengan kata mewujudkan. Perumusan visi dan
misi sekolah berfungsi sebagai acuan dan mempermudah penetapan kebijakan
sekolah, karena visi dan misi merupakan gambaran atau cita-cita ke depan
sekolah. Visi dan misi sebagai arah pijakan melaksanakan kebijakan sekolah.
2)
Komponen perencanaan operasional meliputi proses perumusan sasaran
atau tujuan operasional, pelaksanaan fungsi manajemen, kebijakan, jaringan
kerja internal eksternal organisasi, kontrol, dan evaluasi.
3.
Dimensi Manajemen Strategik[3]
Gunawan. (2009)
menjelaskan, Manajemen strategik memiliki dimensi yang bersifat
multidimensional, yaitu:
·
Dimensi waktu dan orientasi masa depan. Manajemen strategi
berorientasi kepada sasaran jangka panjang. Antisipasi masa depan tersebut
dirumuskan dan ditetapkan sebagai visi organisasi yang akan diwujudkan 10 tahun
atau lebih di masa depan. Durasi waktu rencana strategik tersebut bahkan dapat
berkisar antara 25-30 tahun ke atas,
·
Dimensi internal dan eksternal,
·
Dimensi pendayagunaan sumber-sumber,
·
Dimensi multibidang,
4.
Proses dalam Manajemen Strategik
Dalam melaksanakan manajemen strategik, saat ini telah berkembang dari
suatu manajemen strategik yang tradisional ke arah suatu sistem manajemen
bersifat kontemporer. Sistem manajemen strategik kontemporer memiliki
karakteristik yang berbeda dengan sistem manajemen tradisional. Sistem
manajemen tradisional hanya berfokus pada sasaran-sasaran yang bersifat
efisiensi keuangan, sedangkan sistem manajemen kontemporer mencakup 4 (empat)
perspektif yaitu mencakup perspektif efisiensi keuangan, proses layanan
internal, kepuasan pelanggan, dan pertumbuhan layanan jasa.
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melaksanakan manajemen strategik
adalah menggunakan empat komponen manajemen strategik (Kusmana.2009), yaitu:
(1) Analisis potensi dan profil satuan pendidikan
(sekolah/madrasah) untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan;
(2) Analisis lingkungan untuk mengidentifikasi peluang
dan ancaman dalam melaksanakan layanan jasa pendidikan;
(3)
Menetapkan visi dan misi berdasarkan analisis potensi dan lingkungan sebagai
acuan dalam pengelolaan satuan pendidikan;
(4)
Menetapkan strategi yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja sekolah dalam
mencapai visi dan misi sekolah (Kusmana. 2009)
Berdasarkan
pandangan manajemen strategik kontemporer diperlukan keseimbangan antara
efisiensi keuangan dengan proses layanan. Peningkatan pembiayaan harus diiringi dengan
peningkatan proses layanan, misalnya dengan menggunakan sarana teknologi atau
media lain yang menjadikan proses layanan lebih simpel, cepat, dan akurat.
Peningkatan pembiayaan harus sejalan dengan kepuasan pelanggan (custommer
satisfaction), semakin besar biaya yang dikeluarkan maka semakin meningkat pula
jumlah pelanggan karena mereka merasa puas dengan layanan yang diberikan.
Peningkatan pembiayaan harus diiringi pula dengan penambahan atau pertumbuhan
layanan jasa. Peningkatan pembiayaan yang dapat meningkatkan proses layanan dan
kepuasan pelanggan seharusnya menumbuhkan jenis layanan jasa lainnya
(difersifikasi) layanan jasa pendukung pendidikan.
Manajemen strategik kontemporer di atas dapat diterapkan pada satuan
pendidikan (sekolah/madrasah/pesantren/pusat kegiatan belajar masyarakat).
Penerapan manajemen strategik ini dapat mendorong satuan pendidikan dalam
menjalankan program peningkatan mutu pendidikan.
Manajemen strategi sebagai proses terdiri dari tiga tahap pokok yaitu
perumusan strategi,
implementasi strategi, dan pengendalian (evaluasi) strategi.
·
Perumusan Strategi
Tahap perumusan strategi perencana eksekutif merumuskan visi misi
organisasi, pembuatan profil organisasi, mengenali peluang dan ancaman
eksternal organisasi, menganalisis alternatif strategi, menetapkan sasaran
jangka panjang, dan memilih strategi induk. Alat manajemen yang potensial untuk
membantu analisis peluang dan ancaman tersebut dapat menggunakan teknik
analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, dan threat).
· Implementasi Strategi
Tahap implementasi pimpinan melakukan perumusan strategi
operasional, menetapkan sasaran tahunan atau jangka pendek, kebijakan, motivasi
dan pemberdayaan sumber-sumber yang tersedia untuk merealisasikan rencana
strategis, dan melembagakan strategi.
· Pengendalian dan Evaluasi
Tahap pengendalian dan evaluasi pimpinan melakukan pengawasan dalam
rangka mendorong kelancaran pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang telah
dilaksanakan. Pimpinan juga perlu mengetahui atau memonitor kemajuan kegiatan
yang telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil monitoring itu, jika diperlukan maka
semua strategi yang telah diterapkan dapat dimodifikasi di masa depan karena
faktor-faktor eksternal dan internal selalu berubah. Tiga macam aktivitas
mendasar untuk mengevaluasi strategi yaitu a) meninjau faktor-faktor eksternal dan
internal yang menjadi dasar strategi sekarang, b) mengukur prestasi, dan c)
mengambil tindakan korektif.
C.
Manfaat Implementasi Manajemen Strategi Pendidikan
Dengan
manajemen strategi, organisasi bisa memiliki gambaran menyeluruh atas
organisasinya. Gambaran menyeluruh ini bisa diibaratkan dengan kita yang
menggunakan kamera. Bukan hanya diri kita yang terpantau, tetapi juga
pihak-pihak disekitar kita, baik yang berhubungan langsung dan berpengaruh
dengan kita maupun yang tidak langsung.[4]
Perlu disadari bahwa strategi itu diperlukan agar tujuan perusahaan (goal of
the firm) dapat tercapai, yakni survival dalam dalam pertumbuhan yang mantap.[5]Dalam
konteks manajemen istilah strategik diartikan sebagai cara dan taktik utama
yang dirancang secara sistematik dalam melaksanakan fungsi manajemen yang
terarah pada tujuan strategik organisasi. Dalam strategik tersebut mencakup
proses formulasi dan implementasi rencana dan kegiatan yang berhubungan dengan
hal-hal vital, perpasif, dan berkesinambungan bagi suatu organisasi secara
keseluruhan. Dengan demikian manajemen strategi merupakan sekumpulan keputusan
dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi)
rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi yang
memiliki tugas yaitu (Gunawan. 2009) :
a.
Merumuskan visi dan misi organisasi meliputi rumusan umum filosofi
dan tujuan,
b.
Mengembangkan profil organisasi yang mencerminkan kondisi
internnya,
c.
Menilai lingkungan eksternal organisasi meliputi pesaing dan faktor
kontekstual,
d.
Menganalisis alternatif strategi dengan menyesuaikan sumber daya
yang dimiliki dengan lingkungan eksternal,
e.
Mengidentifikasi setiap alternatif strategi untuk menentukan
strategi mana yang paling sesuai visi dan misi organisasi,
f.
Memilih seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi umum,
g.
Mengembangkan sasaran tahunan dan strategi jangka pendek,
h.
Mengimplementasikan pilihan strategik dengan cara mengalokasikan
sumber daya anggaran yang menekankan pada kesesuaian antara tugas, struktur,
teknologi, dan sistem imbalan,
i.
Mengevaluasi keberhasilan proses strategik sebagai masukan bagi
pengambilan keputusan yang akan datang.
Berdasarkan
pengamalan historis di dalam penyelenggaraan suatu organisasi, maka manfaat
utama penerapan prinsip manajemen strategi di dalam lembaga pendidikan adalah
membantu lembaga pendidikan merumuskan strategi yang lebih tepat dengan
menggunakan pendekatan sistematis, logis, dan rasional pada proses pemilihan
strategi pengelolaan pendidikan di era global yang terus mengalami perubahan.
Dasar manajemen strategi adalah menumbuhkan komitmen atau dukungan dari semua
pihak (sumber daya manusia) mengenai visi, misi lembaga pendidikan, sasaran
penyelenggaraan pendidikan, dan upaya-upaya pencapaiannya. Berdasarkan hal
tersebut maka tujuan utama manajemen strategi adalah mencapai pengertian dan
komitmen dari semua eksekutif maupun pelaksana lembaga pendidikan.
Manfaat besar
dari manajemen strategi adalah memberi peluang bagi organisasi dalam
pemberdayaan individual. Pemberdayaan adalah tindakan memperkuat pengertian
karyawan mengenai efektivitas dengan mendorong dan menghargai mereka untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan latihan inisiatif serta
imajinasi. Penerapan manajemen strategi di dalam penyelenggaraan sistem
pendidikan memungkinkan suatu organisasi penyelenggara pendidikan (termasuk di
dalamnya sekolah dan departemen pendidikan) untuk lebih proaktif dalam membentuk
masa depan lembaga pendidikan di dunia global dewasa ini. Penerapan konsep
berpikir dan bertindak strategik, lembaga pendidikan diharapkan dapat mengawali
dan mempengaruhi daripada hanya memberi respons terhadap berbagai tuntutan dan
atau aktivitas rutin dan birokratis, namun lebih dari itu, lembaga pendidikan
harus dapat berusaha keras merencanakan kegiatan-kegiatan strategis,
mengimplementasikan, dan mengendalikan segenap operasional kelembagaan untuk
mencapai tujuan strategis yang telah dirumuskan.Wahyudi dalam Tahroni (2010)
menjelaskan, dengan menggunakan manajemen stratejik sebagai instrumen untuk
mengantisipasi perubahan lingkungan sekaligus sebagai kerangka kerja untuk
menyelesaikan setiap masalah melalui pengambilan keputusan organisasi, maka
penerapan manajemen stratejik dalam suatu organisasi atau organisasi diharapkan
akan membawa manfaat-manfaat atau keuntungan sebagai berikut:
a.
Memberikan arah jangka panjang yang akan
dituju
b.
Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang
terjadi
c.
Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
d.
Mengidentifikasikan keunggulan komparatif
suatu organisasi dalam lingkungan yang semakin beresiko
e.
Aktivitas pembuatan strategi akan mempertinggi
kemampuan organisasi untuk mencegah munculnya masalah di masa datang
f.
Keterlibatan karyawan dalam pembuatan strategi
akan lebih memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya.
g.
Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi
h.
Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.
Manajemen
strategik semakin penting arti dan manfaatnya apabila diingat bahwa lingkungan
organisasi-organisasi mengalami perubahan yang semakin cepat dan kompleks,
sehingga keberhasilan manajemen strategik ditentukan oleh para manajer atau
pimpinannya.[6]
BAB III
PENUTUP DAN KESIMPULAN
1.
Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi,
pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta
mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan
pencapaian tujuan organisasi.
2.
Karakteristik, Ruang Lingkup dan Dimensi Manajemen Strategi Pembelajaran
·
Karakteristik :
1. Berorientasi masa depan
2. Berhubungan dengan unit bisnis yang kompleks
3. Kebutuhan dan kejelasan tugas sangat tinggi seiring perubahan yang
terjadi
4. Batas-batas tugas tidak jelas
5. Proses yang dijalankan tidak terpisah dari aktivitas manajerial lainnya
6. Ada target waktu yang jelas
7. Memerlukan perhatian manajemen puncak
·
Ruang Lingkup:
1.
Komponen perencanaan strategis meliputi proses perumusan: visi,
misi, tujuan strategik, dan strategi utama (strategi umum).
2.
Komponen perencanaan operasional meliputi proses perumusan sasaran
atau tujuan operasional, pelaksanaan fungsi manajemen, kebijakan, jaringan
kerja internal eksternal organisasi, kontrol, dan evaluasi.
·
Dimensi:
Gunawan. (2009)
menjelaskan, Manajemen strategik memiliki dimensi yang bersifat
multidimensional, yaitu:
1.
Dimensi waktu dan orientasi masa depan. Manajemen strategi
berorientasi kepada sasaran jangka panjang. Antisipasi masa depan tersebut
dirumuskan dan ditetapkan sebagai visi organisasi yang akan diwujudkan 10 tahun
atau lebih di masa depan. Durasi waktu rencana strategik tersebut bahkan dapat
berkisar antara 25-30 tahun ke atas.
2.
Dimensi internal dan eksternal.
3.
Dimensi pendayagunaan sumber-sumber.
4.
Dimensi multibidang.
3.
Manfaat Implementasi Manajemen Strategi Pendidikan
·
Memberikan arah jangka panjang yang akan
dituju
·
Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang
terjadi
·
Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
·
Mengidentifikasikan keunggulan komparatif
suatu organisasi dalam lingkungan yang semakin beresiko
·
Aktivitas pembuatan strategi akan mempertinggi
kemampuan organisasi untuk mencegah munculnya masalah di masa datang
·
Keterlibatan karyawan dalam pembuatan strategi
akan lebih memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya.
·
Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi
DAFTAR PUSTAKA
Sagala, Manajemen
Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan.2009 Bandung: Alfabeta.
M.Taufiq Amir, Manajemen Strategik,
Jakarta:Rajawali, 2012.
Napa J.Awat, manajemen strategi,
Liberty Yogyakarta, 1989.
Thomas B. Santoso, Manajemen Sekolah
di Masa Kini, Pendidikan Network 2001,
Santoso
B.Thomas. Manajemen Sekolah di Masa Kini, Pendidikan Network 2001.
Colemen M & Bush T, 2006, Manajemen Strategis Kepemimpinan
Pendidikan, Yogyakarta. IRCISOD.
http://mukhyi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/18077/PENGERTIAN+DAN+RUANG+LINGKUP+MANAJEMEN+STRATEGIK.pdf,
diakses pada 17 september 2014, pukul 16:00 WIB.
Sumber : http://kykyachmad-rizkiansyah.blogspot.com/2011/05/tulisan-softskill-manajemen-strategik.html,
diakses 18 september 2014, pukul 13.00 WIB.
.
[2]http://mukhyi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/18077/PENGERTIAN+DAN+RUANG+LINGKUP+MANAJEMEN+STRATEGIK.pdf,
diakses pada 17 september 2014, pukul 16:00 WIB.
[4] M.Taufiq Amir, Manajemen Strategik, Jakarta:Rajawali, 2012. Hlm 9
[5] Napa J.Awat, manajemen strategi, Liberty Yogyakarta, 1989. Hlm 23
[6] Thomas B. Santoso, Manajemen Sekolah di Masa Kini, Pendidikan
Network 2001, hlm 31
Tidak ada komentar:
Posting Komentar