Jumat, 28 November 2014

MOTIVASI BELAJAR

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Motivasi belajar terdiri dari dua kata yakni motivasi dan belajar. Motivasi berarti serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu sehigga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu. Bila dia tidak suka, maka akan berusaha untuk menjauhkan perasaan tidak suka itu. Sedangkan belajar berarti proses melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan.
Pengertian Motivasi Secara etimologi, motif atau dalam bahasa .inggris  motive, berasal dari motion yang berarti “gerakan” atau “sesuatu yang bergerak”. Jadi istilah motif erat berkaitan dengan gerak yakni gerakan yang dilakukan oleh manusia atau disebut juga perbuatan atau tingkah laku. Motif disini psikologi berarti rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenagauntuk terjadinya suatu tingkah laku. Sebenarnya, motivasi merupakan istilah yang lebih umum yang menunjuk pada seluruh proses gerakan termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dari dalam diri individu, tingkah laku yang ditimbulkannya, dan tujuan atau akhir dari gerakan atau perbuatan.
Dalam lembaga pendidikan, motivasi belajar sangat dibutuhkan karena dengan motivasi akan memacu peserta didik untuk meningkatkan belajarnya. Untuk itu bagi seorang guru tujuan motivasi adalah untuk menggerakan atau memacu para siswa agar mempunyai keinginan dan kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajar sehingga tujuan pendidikan sesuai dengan yang diinginkan dan yang diharapkan serta apa yang telah ditetapkan dalam kurikulum sekolah. Oleh karena itu dimakalah kami ini akan membahas motivasi belajar dengan pembahasan yang lebih terklasifikasi yaitu fungsi motivasi belajar dan bentuk-bentuk motivasi belajar di sekolah.

B.    Rumusan Masalah
1.    Apa saja fungsi motivasi dalam belajar?
2.    Apa saja bentuk-bentuk motivasi di sekolah?
C.    Tujuan
1.    Untuk mengetahui fungsi motivasi dalam belajar
2.    Untuk mengetahui bentuk-bentuk motivasi belajar di sekolah

















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Fungsi Motivasi Dalam Belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar pasti ditemukan anak didik yang malas berpartisipasi dalam belajar. Sementara anak didik yang lain aktif berpartisipasi dalam kegiatan, seorang atau dua orang anak didik duduk dengan santainya dikursi mereka dengan alam pemikirannya yang jauh entah kemana. Sedikit pun tidak tergerak hatinya untuk mengikuti pelajaran dengan cara mendengarkan penjelasan guru dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.
Ketiadaan minat terhadap suatu mata pelajaran menjadi pangkal penyebab kenapa anak didik tidak bergeming untuk mencatat apa-apa yang telah disampaikan oleh guru. Itulah sebagai pertanda bahwa anak didik tidak mempunyai motivasi untuk belajar.
Adapun fungsi-fungsi motivasi dalam belajar antara lain:
1.    Motivasi sebagai pendorong perbuatan
Pada mulanya anak didik tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada sesuatu yang dicari maka muncullah minatnya untuk belajar. Sesuatu yang akan dicari itu dalam rangka untuk memuaskan rasa ingin tahunya dari sesuatu yang akan dipelajari. Sesuatu yang belum diketahui itu akhirnya mendorong anak didik untuk belajar dalam rangka mencari tahu.
2.    Motivasi sebagai penggerak perbuatan
Dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap anak didik itu merupakam suatu kekuatan yang tak terbendung, yang kemudian terjelma dalam bentuk gerakan psikofisik. Disini anak didik sudah melakukan aktivitas belajar dengan sikap raga yang cenderung tunduk dengan kehendak perbuatan belajar. Sikap berada dalam kepastian perbuatan dan akal pikiran mencoba membedah nilai yang terpatri dalam wacana, prinsip, dalil, dan hokum, sehingga mengerti betul isi yang terkandung.


3.    Motivasi sebagai pengarah perbuatan
Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana yang diabaikan. Seorang anak didik yang ingin mendapatkan sesuatu dari suatu mata pelajaran tertentu, tidak mungkin dipaksa untuk mempelajari mata pelajaran yang lain. Pasti anak didik akan mempelajari mata pelajaran di mana tersimpan sesuatu yang dicari itu. Sesuatu yang dicari anak didik merupakan tujuan belajar yang akan dicapainya. Tujuan belajar itulah sebagai pengarah yang memberikan motivasi kepada anak didik dalam belajar. Dengan tekun anak didik belajar. Dengan penuh konsentrasi anak didik belajar agar tujuannya mencari sesuatu yang diinginkan itu cepat tercapai.
B.    Bentuk-bentuk motivasi dalam belajar di sekolah
Dalam proses interaksi belajar mengajar, baik motivasi intristik maupun motivasi ekstrinsik, diperlukan untuk mendorong anak didik agar tekun belajar. Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu, contoh: siswa rajin belajar karena alasan ingin mendapatkan nilai baik, menambah pengetahuan, dapat merubah tingkah laku secara konstruktif. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar, contoh: seorang siswa yang akan menghadapi ujian sekolah berusaha belajar keras agar mendapatkan nilai baik dan dipuji oleh orang sekitarnya. Ini merupakan bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimuali dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik sangat diperlukan bila ada di antara anak didik yang kurang berminat mengikuti pelajaran dalam jangka waktu tertentu. Peranan motivasi ekstrinsik cukup besar untuk membimbing anak didik dalam belajar. Hal ini perlu disadari oleh guru. Untuk itu seorang guru biasanya memanfaatkan motivasi ekstrinsik untuk meningkatkan minat anak didik agar lebih semangat belajar meski terkadang tidak tepat.
Ada beberapa bentuk motivasi yang dapat dimanfaatkan dalam rangka mengarahkan belajar anak didik dikelas sebagai berikut:
1.    Memberi angka
Yang dimaksud memberi angka adalah symbol atau nilai dari hasil aktivitas belajar anak didik. Angka yang diberikan kepada setiap anak didik biasanya bervariasi, sesuai hasil ulangan yang telah mereka peroleh dari hasil penilaian guru, bukan karena belas kasihan guru. Angka merupakan alat motivasi yang cukup memberikan rangsangan kepada anak didik untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan prestasi belajar mereka dimasa mendatang.
2.    Hadiah
Memberikan sesuatu kepada anak didik yang berprestasi juga merupakan bentuk motivasi dalam belajar. Hadiah yang diberikan pun tidak usah mewah, yang terpenting hadiah yang diberikan dapat mendorong anak didik untuk bersaing dalam memperoleh prestasi. Yang dimana hadiah tersebut diberikan kepada anak didik yang berprestasi tinggi, rangking satu, dua atau tiga dari anak didik lainnya.



3.    Kompetisi
Kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong anak didik agar mereka bersemangat belajar. Persaingan, baik dalam bentuk individu maupun kelompok diperlukan dalam pendidikan. Kondisi ini bias dimanfaatkan untuk menjadikan proses interaksi belajar mengajar yang kondusif. Untuk menciptakan suasana seperti itu metode mengajar memegang peranan. Guru bisa membentuk anak didik kedalam beberapa kelompok belajar dikelas, ketika pelajaran sedang berlangsung. Semua anak didik dilibatkan kedalam suasana belajar. Dan guru bertindak sebagai fasilitator.
4.    Ego-involvement
Dalam rangka menumbuhkan kesadaran diri pada siswa agar merasa bahwa tugas merupakan tantangan untuk bekerja keras adalah bentuk penanaman dalam mempertahankan harga diri. Ini sangat penting secara psikologi siswa itu sendiri demi menumbuhkan rasa harga diri dan tanggungjawab atas tugas yang di embannya.
5.    Memberi ulangan
Ulangan biasa dijadikan sebagai alat motivasi, karena ulangan merupakan strategi yang cukup baik untuk memotivasi anak didik agar lebih giat belajar. Karena dengan keadaan sadar siswa pasti akan melakukan usaha untuk belajar keras agar mampu menjawab soal-soal ulangan dengan baik dan berharap akan memperoleh nilai yang baik pula. Namun ulangan tidak selamanya dapat digunakan sebagai alat motivasi. Karena bisa membuat anak didik bosan. Kondisi yang seperti itu menyebabkan perubahan sikap anak didik yang kurang baik, anak didik bukan giat belajar, tetapi malas belajar karena bosan dengan soal-soal yang diberikan.
6.    Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil belajar mereka, siswa yang mendapatkan nilai atau hasil belajar rendah pasti akan berusaha meperbaikinya dan yang mendapatkan nilai atau hasil belajar tinggi juga pasti akan bangga dan berusaha mempertahankan hasil belajarnya, dan bagi siswa yang memperoleh hasil belajar tetap (tidak ada perubahan) maka siswa tersebut akan berusaha untuk meningkatkan belajarnya agar mendapat hasil yang memuaskan. Ini merupakan bentuk motivasi yang efektif.
7.    Memberikan pujian
Pujian merupakan bentuk motivasi yang baik untuk memberikan penghargaan bagi siswa yang telah melakukan usaha belajar keras dan mendapatkan hasil yang maksimal. Pemberian pujian harus benar-benar tepat dan membangun agar siswa termotivasi untuk belajar lebih giat lagi.
8.    Hasrat untuk Belajar
Perangsangan hasrat belajar pada siswa diperlukan dengan tujuan agar siswa tersebut mampu melakukan kegiatan belajar dengan baik. Dengan demikian maka akan memperoleh hasil belajar sesuai dengan yang diinginkan.
9.    Minat
Minat merupakan sesatu yang harus ada dan diadakan dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Dengan memiliki minat belajar, maka siswa akan merasa bahwa belajar merupakan sebuah kebutuhan baginya. Dengan demikian, siswa mampu mengembangkan diri dalam belajarnya agar mampu mencapai hasil yang diinginkan.
10.    Tujuan yang diakui
Mengenai tujuan belajar, sebelum melakukan kegiatan pembelajaran pasti siswa tahu maksud dan tujuan dari proses pembelajaran tersebut. Dalam hal ini guru harus mampu mengarahkan siswa untuk berpikir bahwa tujuan dari pembelajaran merupakan hasil yang harus dikejar karena mampu merubah hidupnya baik secara inteletual maupun psikologis.



























BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
fungsi-fungsi motivasi dalam belajar antara lain:
1.    Motivasi sebagai pendorong perbuatan
2.    Motivasi sebagai penggerak perbuatan
3.    Motivasi sebagai pengarah perbuatan

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar disekolah, yaitu:
1.    Memberi angka.
2.    Hadiah.
3.    Saingan/kompetisi.
4.    Ego-involment.
5.    Member ulangan.
6.    Mengetahui hasil.
7.    Pujian.
8.    Hukuman.
9.    Hasrat untuk belajar.
10. Minat
11. Tujuan yang diakui.






DAFTAR PUSTAKA

Djamarah,Syaiful bahri. Psikologi belajar, PT. RINEKE CIPTA:2011
 http:/cinta ilmu  studi kasus (Motivasi dalam pembelajaran di sekolah).htm
http:MOTIVASI BELAJAR _ ISTYAS blog.htm, diunduh tanggal 21-10-2013 jam 22.30 WIB
Hamalik, Oemar. Psikologi belajar dan mengajar. Sinar baru.Bandung: 1992



Tidak ada komentar:

Posting Komentar