Jumat, 28 November 2014

TAHAPAN PENDIDIKAN

BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pendidikan ada sejak manusia dilahirkan di dunia. sejak zaman para nabi pendidikan dilakukan dengan system yang masih sangat sederhana dan dilakukan secara bertahap. mulai dari keluarga dan sahabat-sahabat. mengingat ppentingnya pendidikan bagi ummat manusia, maka pendidikan dijalankan tidak serta merta dengan mudah, dan itu sedah tercantum di dalam kitab suci al qur’an maupun Al hadits. banyaknya dalil yang mengungkapkan tentang pendidikan, baik itu pentingnya menuntut ilmu, tugas dan fungsi seorang pendidik dan sebagainya.
seiring berkembangnya zaman dan system yang semakin canggih, maka pada zaman sekarang ini pembelajaran dan pendidikan dilakukan dengan berbagai kegiatan dan jenjang pendidikan mulai dari taman kanak-kanak hingga ke perguruan tinggi. semua itu tidak lepas dari pendidikan pada awalnya. dari perjuangan nabi dan para sahabatnya mampu menyebarluaskan berbagai ilmu pengetahuan.
B.    Rumusan Masalah
Dari uraian diatas dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut
1.    Surah apa yang berkaitan dengan tahapan pendidikan ?
2.    bagaimana tafsir dan pendapat para mufassir tentang tahapan pendidikan
3.    bagaimana asbabun nuzul dan munasabah dari surah tersebut ?
C.    Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah tersebut. dapat ditarik tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui dalil dalil tentang tahapan pendidikan dan bagaimana asbabun nuzul serta munasabah dari ayat tersebut.



BAB 2
PEMBAHASAN
A.    Surah An-Nahl (16) : 125
ادع ألى سبيل ربك بلحكمة ولموعظة الحسنة وخا دلهم با لتي هي أحسن أن ربك هو أعلم بمن ظل عن سبيله وهو أعلم با لمهتدين
“ Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang terbaik. sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”

    Ma’nani al- Mufrodats

ادع ألى    : serulah kepada
سبيل ربك    : jalan tuhanmu
بلحكمة    : dengan hikmah
ولموعظة     : dan pengajaran
الحسنة    : yang baik
وخا دلهم    : dan bantahlah mereka
با لتي    :  dengan cara
هي أحسن    : yang terbaik
أن ربك    : sesungguhnya Tuhanmu
هو أعلم    : Dialah yang lebih mengetahui
بمن ظل    : tentang siapa yang tersesat
عن سبيله    : dari jalan-Nya
وهو أعلم    : dan dialah yang lebih mengetahui
با لمهتدين    : orang-orang yang mendapat petunjuk



    Tafsir
Ayat ini mengandung ajaran kepada rasululah saw. tentang cara melancarkan dakwah atau seruan terhadap manusia agar mereka berjalan diatas jalan Allah. kepadanya dituntunkan oleh Tuhan bahwa di dalam melakukan da’wah hendaklah memakai tiga macam cara atau tiga tingkat cara. ayat ini menyatakan : wahai nabi Muhammad, serulah yakni lanjutkan usahamu untuk menyeru semua yang engkau ssanggup seru kepada jalan yang ditunjukkan Tuhanmu yakni ajaran Islam dengan hikmah dan pengajaran yang baik dan bantahlah mereka yakni siapapun yang menolak atau meragukan ajaran Islam dengan cara yang terbaik. itulah tiga cara dakwah yang hendaknya engkau tempuh menghadapi manusia yang beraneka ragam peringkat dan kecenderungannya. jangan hiraukan cemoohan atau tuduhan tidak berdasar kaum musyrikin dan serahkan urusanmu dan urusan mereka pada allah, karena sseungguhnya Tuhanmu yang selalu membimbing dan berbuat baik kepadamu. Dialah sendiri yang lebih mengetahui orang-orang yang tersesat dari jalannya dan orang-orang yang mendapat petunjuk.
    kata حكمة yang berarti bijaksana atau kebiaksanaan, yakni da’wah dengan cara yang bijaksana, akal budi yang mulia, dada yang lapang dan hati yang bersih
    yang kedua, ialah kata  الحسنة ولموعظة yang diartikan sebagai pengajaran yang baik atau pesan yag baik yang disampaikan sebagai nasihat. sebagai pendidikan dan tuntunan sejak kecil. pendidikan orang tua dalam rumah tangga kepada anak-anaknya, yang menunjukkan contoh beragama di hadapan anak-anaknya sehingga menjadi kehidupan mereka pula. termasuk juga pendidikan dan pengajaran dalam perguruan-perguruan.
    selanjutnya, kata وخا دلهم با لتي هي أحسن, bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. kalau telah terpaksa timbul perbantahan atau pertukaran fikiran. maka dalam hal demikian, pilihlah jalan yang sebaik baiknya, diantaranya ialah membedakan pokok soal yang tengah dibicarakan .dengan demikian, kata ini dapat diartikan suatu peintah untuk berdiskusi dan umat islam hendaknya menguasai metode berdiskusi yang baik
    dan yang terakhir, dari segala usaha atau 3 cara/tahapan tersebut adalah iman kepada allah swt. karena hanya Dialah yang menganugerahkan iman kepada jiwa manusia. dialah tuhan yang maha mengetahui siapa diantara hamba-Nya yang tidak dapat mempertahankan fitrah insaniahnya dari pengaruh yang menyesatkan, hingga dia menjadi sesat dan siapa pula diantara hamba yang imannya tetap terjaga sehingga dia terbuka menerima petunjuk dari allah swt.

    Munasabah
dalam ayat yang lalu, allah menerangkan tentang Nabi Ibrahim a.s. sebagai pemimpin yang memiliki sifat-sifat mulia, penganut agama tauhid, dan penegak ketauhidan. allah juga menjelaskan perintahnya kepada Nabi Muhammad saw agar mengikuti agama Ibrahim a.s. dengan perantaraan wahyu-Nya. dalam ayat-ayat ini, allah swt memberikan tuntunan kepada Nabi untuk mengajak manusia kepada agama tauhid, agama Nabi Ibrahim, yang pribadinya diakui oleh penduduk jazirah arab, yahudi dan nasrani 
B.    Surah Ali Imron ayat 104
و لتكن منكم أمة يدعون الى الخير ويأ مرون بالمعروف وينهون عن المنكر وأولءك هم المفلحون
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan ummat yag menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung.

    Ma’nani al Mufrodats
و لتكن    : Dan hendaklah
منكم    : diantara kamu
أمة        : segolongan ummat
يدعون    : yang menyeru
الى الخير    : kepada kebajikan
ويأ مرون    : menyuruh kepada
بالمعروف    ; yang ma’ruf
وينهون    : dan mencegah
عن المنكر    : dari yang munkar
وأولءك هم المفلحون    : merakalah orang-orang yang beruntung

    Tafsir
Dalam ayat ini, Allah memerintahkan orang yang beriman untuk menempuh jalan yang berbeda, yaitu menempuh jalan luas dan lurus serta mengajak orng lain menempuh jalan kebajikan dan ma’ruf. kalaulah tidak semua anggota masyarakat dapat melaksanakan fungsi dakwah, maka hendaklah ada diantara kamu wahai orang-orang yang beriman segologan ummat, yakni kelompok yang pandangan mengarah kepadanya untuk diteladani dan didengar nasihatnya yang mengajak orang lain secara terus menerus tanpa bosan dan lelah kepada kebajikna, yakni petunjuk Illahi, menyuruh masyarakat kepada yang ma’ruf, yakni nilai nilai luhur serta adat istiadat yang diakui baik oleh masyarakat. dan mencegah yang munkar, yakni yang dinilai buruk oleh masyarakat. mereka yang mengindahkan tuntunan ini yang sungguh tinggi lagi jauh martabat kedudukannya itulah orang-orang yang beruntung, mendapatkan apa yang mereka dambakan di dunia dan akhirat.
kata منكم diatas, para ulama memahaminya dalam arti sebagian, dengan demikian perintah berdakwah yang dipesankan oleh ayat ini tidak tertuju pada setiap orang. bagi yang memahaminya demikian, maka mengandung 2 perintah. yang pertama kepada seluruh ummat agar membentuk dan menyiapkan satu kelompok khusus yang bertugas melaksanakan dakwah, sedang yang kedua kepada kelompok khusus untuk melaksanakan dakwah dan mencegah kemungkaran
ada juga ulama yang memfungsikan kata tersebut adalah penjelasan ayat ini merpakan perintah kepada setiap muslim untuk melaksanakan tugas dakwah masing-masing sesuai kemampuannya. ditemuan bahwa ayat diatas menggunakan dua kata yang berbeda yakni يدعون ( menyeru ) dan ويأ مرون ( memerintahkan ). Sayyid Quthub dalam tafsirnya mengemukakan bahwa penggunaan dua kata itu menunjukkan keharusan adanya yang bertugas mengajak dan ada yang memerintah dan dicatat apa yang diperintahkan oleh ayat diatas, berkaitan pula dengan hal mengajak dikaitkan dengan al-ma’ruf, serdang perintah untuk tidak yakni melarang dikaitkan dengan al munkar. Ini berarti mufassir tersebut mempersamakan kandungan al khair
Paling tidak ada dua hal yang perlu digarisbawahi berkaitan ayat diatas. Pertama, nilai Ilahi tidak boleh dipaksakan, tetapi disampaikan secara persuasif dalam bentuk ajakan yang baik. Sekadar mengajak dan oleh firmannya : “ Ajaklah ke jalan Tuhanmu dengan cara yang bijaksana, nasihat (yang menyentuh hati) serta berdiskusilah dengan mereka dengan cara yang lebih baik “ QS. An-Nahl ayat 125. Perhatikan با لتي هي أحسن (dengan cara yang lebih baik ) bukan sekedar baik. Slanjutnya setelah mengajak, masing-masing mempertanggungjawabkan pilihannya.
pada ayat ini, diperintahkan agar diantara umat islam ada segolongan umat yang terlatih di bidang dakwah yang dengan tegas menyerukan kepada kebajikan menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar(maksiat). dengan demikian umat islam akan terpelihara dari perpecahan dan infiltrasi pihak manapun. dengan dorongan agama akan tercapailah bermacam-macam kebajikan sehingga terwujud persatuan yang kuat. dari persatuan yang kuat tersebut akan timbullah kemampuan besar untuk mencapai kemenangan dalam setiap perjuangan. mereka yang memenuhi syarat perjuangan itulah orang-orang yang beruntung.
    Munasabah
pada ayat-ayat sebelumnya diterangkan usaha ahli kitab untuk menjelek-jelekkan agama islam dengan maksud menjauhkan kaum muslimin dari Nabi Muhammad saw dan untuk mengaburkan orang beriman agar mereka tidak tertarik kepada agama islam. pada ayat-ayat ini Allah memerintahkan agar dibina kekuatan kaum muslimin dengan memupuk persatuan hingga tidak mudah dipecah belah dan dengan mengatur hubungan mereka satu sama lain berdasarkan tolong menolong dan nasihat menasihati untuk memperkuat perjuangan.

    Asbabun nuzul QS. Ali Imron ayat 104
Seorang yahudi bernama Syas bin Qais yang sangat benci dan memusuhi kaum muslimin, pada suatu hari lewat dihadapan kelompok sahabat Anshar yang sedang berbicara dengan penuh rasa persaudaraan. hal ini menyebabkan rasa dengki dihatinya terhadap sahabat anshar yang hidup tenang dan rukun. dalam hatinya berkata “ jika kaum muslimin rukun dan tenang niscaya golongan yahudi tidak akan mendapat kedudukan lagi di mekah. karena itu ia menyuruh seorang pemuda yahudi menghampiri sahabat anshar yang sedang berkumpul dan meniupkan api pertentangan di kalangan mereka dengan membangkit-bangkitkan kembali suasana perang saudara yang sering terjadi antara kabilah aus dan khajraj terutama perang Bu’az dimana Aus dapat mengalahkan khajraj. pemuda itu berhasil menimbukan permusuhan dengan menyebut-kejadian waktu perang sehingga permusuhan yang sudah terkikis habis di kalangan aus dan kabilah khajraj timbul kembali dan dengan segera mereka masing-masing menghunus pedang untuk bertempur. berita itu sampai kepada Nabi Muhammad Saw lalu beliau segera datang ke tempat itu bersama kaum muhajirin dan anshar. dengan penuh kebijaksanaan beliau menasihati kaum aus dan khajraj agar jangan tergoda oleh hasutan pihak lawan dan mengajak mereka kembali kepada suasana damai dan memperkuat persaudaraan yang sudah dibina oleh rasulullah di madinah. beliau bersabda “ mengapa kamu masih mengajak kepada suasana jahiliyah lagi, padahal aku berada ditengah-tengah kamu ? allah telah memuliakan kamu dengan agama islam dan mempersatukan hati kamu dalam satu persaudaraan.

maka sadarlah golongan aus dan khajraj bahwa mereka telah tertipu oleh godaan syetan dn tipu muslihat musuh. lalu mereka meletakkan senjata dan berangkulan sambil mencucurkan aimata dan kembali bersama Rasulullah Saw maka turunlah ayat ini.

C.    Kesimpulan Penulis
dari penjelasan kedua surah diatas, dan  tafsirnya. penulis menyimpulkan : kedua surah ini sama-sama menerangkan tentang pentingnya dakwah dan bagaimana menyampaikannya secara baik dan benar, dengan penuh kebijaksanaan, dan pemahaman mengajak orang lain untuk berbuat kebajikan dan mencegah kemungkaran. surah An-Nahl menrangkan bahwa dalam berdawah ada 3 tahap atau 3 cara, yakni yang pertama dengan penuh bijaksana, yang kedua membantah dengan baik dan lembut jika ada pertentangan, dan yang terakhir adalah mencari pokok permasalahan dan diselesaikan bersama.dan pada surah Ali imron;104 juga menerangkan akan perjuangan mengajak ummat islam untuk berbuat kebajikan dan mencegah kemungkaran.
dalam tema yang kami bahas yakni tahap pendidikan, kaitannya dengan kedua surah ini. pada surah yang pertama yakni surat an nahl : 125 menjelaskan pada kata
 الحسنة ولموعظة yang diartikan sebagai pengajaran yang baik atau pesan yag baik yang disampaikan sebagai nasihat. sebagai pendidikan dan tuntunan sejak kecil. pendidikan orang tua dalam rumah tangga kepada anak-anaknya, yang menunjukkan contoh beragama di hadapan anak-anaknya sehingga menjadi kehidupan mereka pula. termasuk juga pendidikan dan pengajaran dalam perguruan-perguruan. maka jelas bahwa pendiidikan ada dan bertahap sejak kecil. penddikan tidak serta merta dilakukan secara otodidak, dan pendidikan bukan hanya dilakukan di lembaga formal. sejak kecil manusia selalu belajar pada orang orang disekitarnya secara bertahap. yang pertama yakni kedua orangtuanya yang memberikan pengajaran, baru dia mulai belajar pada masyarakat sekitarnya.
    pada surah kedua, menjelaskan pentingnya dakwah dan mengajak kepada kebajikan dan mencegah kemungkaran, mengingat pada sebelumnya bahwa pentingnya menuntut ilmu dan menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap ummat manusia baik itu laki-lak maupun perempuan. dalam surah ali imron:104 disebutkan bahwa pejuangan untuk berdakwah mengajak kepada kebajikan dan mencegah kemungkaran. maka menuntut ilmu merupakan amar ma’ruf atau kebajikan yang wajib dilakukan oleh semua golongan umat manusia, dari kecil hingga meninggal dunia. semua pendidikan itu dilakukan secara bertahap bukan hanya berada di lembaga formal tapi dimanapun, kapanpun dan kepada siapapun kita menimba ilmu.

















BAB 3
KESIMPULAN

Dalam surah ali imron dan an-nahl dapat disimpulkan bahwa perjuangan dakwah tidak dilakukan secara spontanitas,tapi secara bertahap dan membutuhkan strategi. mengajak orang lain untuk berbuat kebajikan tidaklah mudah, dan tidak semua golongan ummat manusia mau mencegah kemungkaran karena mayoritas mereka malah terjebak di dalamya. dalam hal pendidikan juga demikian, semuanya tidak dilakukan secara spontanitas melainkan betahap dan membutuhkan proses untuk belajar menuntut ilmu dari siapapaun dan kapanpun. wajibnya menuntut ilmu bagi semua ummat manusia adalah penting bagi bekal kehidupannya nanti.

a.    Surah An-Nahl : 125
memberi petunjuk kepada nabi Muhammad untuk melancarkan dakwahnya dan meberikan 3 tahapan cara untuk berdakwah

b.    surah Ali Imron ayat 104
menyeru akan pentingnya berdakwah dan menyeru kepada kebajikan dan mencegah kemungkaran.









DAFTAR PUSTAKA

Al qur’an dan tafsirnya.2011.Jakarta: Widya cahaya
Hamka.2006.tafsir al azhar.Jakarta:Pustaka panjimas
M. Quraish Shihab.2002.Tafsir al misbah pesan kesan dan keserasian al qur’an.Jakarta:Lentera hati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar